Senin, 02 Januari 2017

Puisi: Sepeda Baruku



SEPEDA BARUKU
Sepeda baruku sangatlah cantik
Tak bosan ku   pandang
Setiap hari kubawa pergi untuk jalan jalan
Sepeda baruku kubeli di toko sepeda

Harganya sangatlah murah
Sepeda baru itu adalah hadiah ulang tahunku
Sepeda baruku dibelikan oleh Ibu
Ibuku sangatlah baik

Puisi: Pantai yang Indah



PANTAI YANG INDAH

Engkau pantaiku yang indah.
Tak pernah bosan kupandang.
Jernihnya airmu karangmu  sangat indah.
Terik matahari yang panas menyegarkanku dan membuatmu berkilau.
Oh… pantaiku berserilah kau.
Oh… pantaiku janganlah engkau gugur.
Berilah mereka kesenangan.
Pantaiku yang indah.
                                                          
                                                               [karya,Ulya Melati Adni]

Puisi: Perjalanan Jauh



PERJALANAN JAUH

Perjalanan yang sangat jauh
Sampai angin menerpa wajahku
Jauh sangat jauh perjalanan itu
Suara bising angin terdengar di telingaku

Tak henti hentinya waktu berjalan
Tak henti henti jarum jam berjalan
Tak henti hentinya detik berjalan
Hawa panas membuatku gerah
Akhirnya kusampai dirumahku

Puisi: Kelinci Kesayanganku



KELINCI KESAYANGANKU

Kelici kesayanganku sangatlah cantik.
Berwarna putih bagai salju.
Aku sangat menyayangi kelinciku itu.
Bulunya sangatlah halus bagai salju.

Setiap hari kuberi makan dia.
Kelinci kesayanganku.
Kau membuatku senang.
Kau selalu menemaniku.
Oh…. Kelinciku aku sangat menyayangimu.

Boneka dan Bunga



BONEKA DAN BUNGA
 
Suatu hari di sebuah desa yang terpencil ada seorang tukang kayu yang sangat miskin dia tinggal di pondok kecil dekat hutan .suatu hari si tukang kayu pergi ke hutan ,dihutan iya melihat seorang anak dia bertanya  .mengapa kamu menangis  si anak bilang  saya sedang memancing tapi tak dapat ikan sama sekali jadi saya tidak ingin pulang dengan tangan kosong saya hanya ingin membuat adik saya senang kata anak itu si tukang kayu merasa kasihan dia memberi boneka kayu anak itu terlihat bahagia anak itu memberi sebuah bunga yang belum pernah ia lihat, bunga itu berwarna emas bentuknya hampir mirip bunga sepatu tidak ada baunya bunga itu akan membantumu saat kamu kesulitan dan jangan pakai utuk kejahatan. saat tukang kayu pulang istrinya bilang kamu hanya mendapat5 kayu saja istrinya tidak serakah saat diberitahu oleh suaminya tetapi anak satu-satunya sangat serakah dia menguping pembicaraan ia mendengar ayahnya memiliki bunga ajaib saat malam hari diam diam ia mencurinya lalu meinta agak menjadi kaya lau untuk membawa pergi ayah dan ibunya lalu untuk pakaian dan perhiasan lalu tiba tiba ia tidak bisa berdiri laalu wajahnya menjadi jelek dania sakit parah kemudiaan mati situkang kayu dan itrinya sedih .


Bertahun tahun sudah mereka hidup bahagia sampai akhir hidup mereka.
TAMAT

Selasa, 30 Agustus 2016

Temanku Yang Jahat



TEMANKU YANG JAHAT

Senin ini, pagi-pagi aku sudah bangun. Saat bangun tidur, aku duduk sebentar lalu wudhu dan shalat. Selesai shalat, aku langsung mandi. Airnya tidak dingin, airnya segar. Oh iya, namaku Ulya Melati Adni. Aku sekolah di SDN 2 Labuhan Sumbawa. Sekarang aku kelas 3. Banyak temanku di sana, tapi beberapa sudah pindah.
Aku disuruh berangkat jam setengah tujuh oleh Bu Kepala Sekolah. Tapi sebelum berangkat ke sekolah, aku mengantar ayahku dulu ke sekolah tempat kerjanya. Saat mengantar ayahku jam setengah tujuh, terlihat dari jalanan, kantor dan ruang guru sekolahku masih tutup, tapi beberapa kakak kelasku sudah datang.
Sesampainya di sekolah ayahku, MAN 1 Sumbawa, aku langsung salim dan berangkat ke sekolah bersama bundaku. Sesampainya di sekolah, aku menaruh tasku lalu aku salim dan pergi berbaris upacara bersama temanku, yaitu Alea, Auliya dan Siti.
Beberapa saat kemudian upacara selesai. Aku melihat temanku Ain dijemur karena terlambat. Dia anak yang jahat. Aku pernah diberikan kue. Tapi saat aku di-op sapa- (dimusuhi), kue itu diminta lagi. Aku sering dikata-katain asisten. Mentang-mentang aku lemah, dia suka memanfaatkan aku.
Saat aku masuk kelas, aku berdiri tegak lalu menyanyikan lagu “Indonesia Raya” lalu berdoa. Saat itulah Ibu Ida masuk. Tadinya aku ketakutan, kukiran Ibu La, guruku yang galak, yang masuk.
Aku di –op sapa- sama Ain. Tapi entah mengapa, teman duduk di belakangku –op sapa- aku juga, yaitu Sofia dan Auliya. Aku tidak tahu salahku apa. Setelah selesai pelajaran IPS, kelas juga selesai, aku pun pulang dengan sedih.